TEKNOLOGI
INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
MAKALAH
Disusun
oleh :
Rohmat
Robani (2011-53-113)
M.
Mujibur Rohman (2011-53-100)
Aditya
Permadi (2011-53-115)
Satria
Wisnugraha (2011-53-121)
UNIVERSITAS
MURIA KUDUS
KUDUS
2012
HALAMAN
PENGESAHAN
Guna memenuhi Tugas Kelompok yang di berikan oleh
bapak Dosen Supriyono, M.Kom kepada tim kelompok IV kelas II D Program Studi
Sistem Informasi Universitas Muria Kudus dengan membuat sebuah Makalah dengan
Judul Model Sistem Umum Perusahaan telah di sahkan.
Hari/tanggal :
Ketua : Rohmat
Robani (2011-53-113)
Anggota I : Aditya
Permadi (2011-53-115)
Anggota II : M.
Mujibur Rohman (2011-53-100)
Anggota III : Satria
Wisnugraha (2011-53-121)
Kudus, Maret 2012
Mengetahui,
Dosen Penguji
Supriyono, M.kom
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................................ i
HALAMAN
PENGESAHAN.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii
DAFTAR
GAMBAR............................................................................................................ iv
DAFTAR
LAMPIRAN........................................................................................................ v
TINJAUAN
PUSTAKA....................................................................................................... vi
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG.................................................................................. 1
1.2
TUJUAN
PENELITIAN.............................................................................. 2
BAB
II LANDASAN TEORI
2.1 KONSEP DASAR
TEKNOLOGI............................................................... 3
2.2 KONSEP DASAR
INFORMASI................................................................ 5
2.3 KEUNGGULAN
KOMPETITIF................................................................. 10
BAB
III PEMBAHASAN
3.1 SUMBER DAYA
TEKNOLOGI INFORMASI......................................... 13
3.2 KEUNGGULAN
KOMPETITIF................................................................. 14
3.3 LINGKUNGAN
PERUSAHAAN.............................................................. 15
3.4 PERENCANAAN
STRATEGIS.................................................................. 16
3.5 PERENCANAAN
STRATEGIS SUMBERDAYA INFORMASI............ 17
3.6 PENDEKATAN
SPIR.................................................................................. 18
3.7 END USER
COMPUTING.......................................................................... 19
3.8 KONSEP
MANAJEMEN SUMBERDAYA INFORMASI....................... 21
BAB
IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN............................................................................................. 23
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................... 25
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 26
DAFTAR
GAMBAR
Gambar
2.1 Transformasi Data menjadi Informasi................................................................ 5
Gambar
2.2 Perputaran Informasi.......................................................................................... 6
Gambar
3.1 Perusahaan dalam lingkungan............................................................................ 15
Gambar
3.2 Rencana Strategis............................................................................................... 17
Gambar3.3
perencanaan Strategi SIM................................................................................... 17
Gambar
3.4 Proses SPIR....................................................................................................... 18
Gambar
3.5 Rencana SPIR.................................................................................................... 19
Gambar
3.6 Information Resources Management................................................................. 22
DAFTAR LAMPIRAN
I.
KOSEP DASAR SISTEM
II.
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK
KEUNGGULAN KOMPETITIF
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Hasil Penelitian Terdahulu
No.
|
Nama Peneliti dan Tahun
|
Judul Penelitian
|
Tujuan Penelitian
|
Alat Analisis
|
Hasil Penelitian
|
1.
|
Evi
Thelia Sari (2005)
|
Perana
Costomer value dalam mempertahankan
keunggulan bersaing pada restoran cepat saji
|
Perana
Costomer value dalam mempertahankan
keunggulan bersaing pada restoran cepat saji
|
Metode
kualitatif dengan menggunakan FGD (Focus
Group Discussion)
|
Bahwa
dengan mengetahui Costomer valu, diharapkan
restoran cepat saji mampu bertahan dalam persaingan yang begitu ketat dengan
menerapkan strategi yang jitu untuk memenuhi Costomer value pengunjung restaorannya
|
2.
|
Senny
Handayani, SE (2008)
|
Pengarug
Costomer value terhadap keputusan
pembelian konsumenExpress Mail Service (EMS) diwilayah Bandung Raya
|
Untuk
mengetahui kinerja Costomer value yang
terdiri dari manfaat dan biaya serta pengaruh terhadapkeputusan pembelian
konsumen jasa EMS
|
Analisa
Statistik Deskriptif, metode path
analisys (analisis jalur)
|
Bahwa
pelayan jasa EMS dinilai menguntungn di pandang dari sisi pelanggan karena
selisih manfaat yang didapat jauh lebih besar bila dibandingkan dengan
pengorbanan (biaya) yang dikeluarkan oleh pelanggan
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teknologi
informasi pada era globalisasi pada saat ini, tidaklah merupakan barang yang
mewah lagi, hampir disetiap rumah dinegara maju dan berkembang memiliki
teknologi informasi (internet). Itu menunjukkan bahwa perkembangan teknologi
informasi sangatlah pesat. Pada saat ini banyak instansi-instansi yang
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, salah satunya perusahaan. Itu
menunjukan dalam dunia modern yang serba instant, tingkat kebutuhan manusia
untuk mendapatkan informasi sangatlah tinggi.
Penggunaan
teknologi informasi didalam perusahaan merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kinerja suatu perusahaan, dan juga digunakan sebagai tolak ukur
dalam keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan-perusahaan diseluruh dunia
berlomba-lomba untuk menunjukan kecanggihan teknologi informasi yang ada
diperusahaannya. Oleh karna itu banyak perusahaan yang bangkrut akibat minimnya
penggunaan teknologi informasi didalam perusahaannya.
Kelebihan sistem
informasi berbasis teknologi informasi dibandingkan dengan berbasis manual
adalah informasi akan diperoleh lebih cepat, tepat, akurat. Selain itu
penggunaan alat bantu komputer juga harus semakin ditingkatkan, karena komputer
memiliki kemampuan untuk mengolah data dengan cepat dibandingkan dengan
kemampuan manusia, sehingga kegiatan operasional sehari-hari dapat diefisienkan
dan mengefektifkan pengambilan keputusan, karena sistem informasi akuntansi
dirancang tidak hanya untuk pembuatan keputusan yang akan datang dengan
kemampuan analitis.
Tidak dipunkiri
perkembangan teknologi informasi mempengaruhi semua aspek kehidupan sehingga
menimbulkan persaingan, terutama persaingan antar perusahaan.
Perusahaan-perusahaan mulai menyusun strategi untuk meraih apa yang dinamakan keungulan kompetitif. Perusahaan-perusahaan
akan menyiapkan strategi untuk bersaing dengan perusahaan lain, seperti apa
rencana yang dibutuhkan serta kebijakan apa yang akan diambil dalamuntuk
memenangkan persaingan tersebut
1.2 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk
menambah wawasan mahasiswa akan teknologi informasi untuk keunggulan
kompetitif.
2. Untuk
mengetahui bagaimana membuat planning dalam sebuah perusahaan agar dapat
mencapai keunggulan kompetitif.
3. Mengetahui
siklus perputaran informasi.
4. Mengetahui
strategi untuk mencapai keunggulan
kompetitif.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Teknologi
Menurut
Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode,
teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu
maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sedangkan menurut Mardikanto (1993),
teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang
belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian
warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya
perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
Selain dari pengertian tersebut
diatas, terdapat dua kelompok didalam mendefinisikan suatu teknologi, yaitu
dengan mendefinisikan teknologi pada kelebihan dari teknologi dan
mendefinisikan teknologi pada factor-faktor yang perlu diperhatikan.
Soeharjo dan Patong (1984) dalam
Wasono (2008) menguraikan makna teknologi dalam tiga wujud yaitu cara lebih baik,
pemakai peralatan baru dan penambahan input. Lebih lanjut dikatakan bahwa
teknologi hendaknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut : (1) teknologi baru
hendaknya lebih unggul dari sebelumnya; (2) mudah digunakan; dan (3) tidak
memberikan resiko yang besar jika diterapkan.
Menurut Fadholi (1991), ada empat
faktor yang perlu diperhatikan yaitu (1) secara teknis dapat dilaksanakan; (2)
secara ekonomi menguntungkan; (3) secara sosial dapat diterima dan (4) sesuai
dengan peraturan pemerintah.
Dari beberapa pengertian tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa teknologi adalah hal-hal yang baru yang belum
diketahui, diterima dan digunakan banyak orang dalam suatu lokasi tertentu baik
berupa ide maupun berupa benda atau barang. Suatu teknologi dapat diterima oleh
masyarakat jika teknologi tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1)
segi teknis mudah digunakan, (2) segi ekonomi dapat memberi keuntungan, dan (3)
segi sosial budaya dapat diterima serta tidak bertentangan dengan norma-norma
yang ada/berlaku.
2.1.1 Karakteristik teknologi
Menurut Ploman (1981), perkembangan
teknologi komunikasi yang sangat pesat, ditandai oleh tiga karakteristik :
1. Adanya
kebebasan dan kesempatan memilih di antara berbagai metode dan alat untuk
melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi.
Pada
masa lalu, untuk berkomunikasi hanya tersedia alat tertentu saja. Alat dan
metodenya sangat konvensional, “berat” dan mahal. Saat ini, tersedia berbagai
alternatif sarana dan media yang “ringan” dan murah. Metode penggunaanya mudah,
hanya memerlukan keterampilan yang minimal. Kita dapat memilih sendiri tingkat
teknologi yang diperlukan.
2.
Kemungkinan
mengkombinasikan teknologi, metoda dan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah
selama ini.
Berbagai
teknologi yang berbeda dan terpisah selama ini menjadi satu kesatuan. Inilah
yang dinamakan dengan konvergensi. Media massa, seperti surat kabar, televisi,
radio dan majalah, bergabung dengan teknologi komputer dan internet. Surat
kabar dan koran tidak lagi dibuat dalam bentuk cetak, tapi hypertext/digital.
Contohnya detik.com, tempointeraktif.com, dll.
3. Kecenderungan
ke arah desentralisasi, individualisasi, dalam konsep dan pola pemakaian
teknologi komunikasi.
Dewasa
ini, penggunaan teknologi komunikasi tidak terpusat lagi pada satu alat. Berbagai
alat dan media yang tersedia membuat kita tidak lagi dikendalikan oleh satu
media. Pada awal kemunculannya surat kabar mendominasi media bagi khalayak,
kemudian muncul radio dan televisi yang menghilangkan ketergantungan khalayak
pada satu media. Dengan desentralisasi, pemerintah akan kehilangan kontrolnya
atas informasi-informasi yang mengalir. Desentralisasi memunculkan media dan
informasi alternatif.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Menurut
Jugiyanto (2005:8), informasi adalah data yang di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya.
Dari definisi tersebut diatas, yang
dimaksud dengan informasi adalah hasil pengolahan data yang sudah memiliki
kepastian atau ketetapan akhir.
Sedangkan yang dimaksud dengan data
adalah sebagian fakta yang mengandung arti berupa gambar, teks, dan voice. Data
dapat berupa catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam
basis data. Data akan menjadi bahan dalam proses pengolah data menjadi
informasi.
Transformasi data menjadi informasi
dapat digambarkan dalam konsep gambar
2.1
Gambar 2.1. Tranformasi Data Menjadi
Informasi.
(Sumber : Aji Supriyanto.2005.Pengantar
Sistem Informasi)
Dalam
gambar tersebut diatas unit input adalah data yang akan diproses dalam unit
pemprosesan, setelah data selesai diproses, data akan menuju ke unit output,
output data berupa informasi yang sebagai hasil data yang telah diinputkan.
Selanjutnya hasil output (informasi) akan menuju ke unit penyimpanan, oleh
karna itu alat penyimpana sangat penting peranannya sebagai alat simpan
data.
2.2.1 Perputaran Informasi
Data merupakan bahan yang masih
sangat mentah dan belum tertata rapi, sehingga perlu perbaikan dan penataan
yang lebih lanjut agar bisa memberikan sebuah informasi. Penataan data harus
melalui suatu model agar bisa menghasilkan informasi yang berkualitas. Penerima
akan menerima informasi yang telah diolah, membuat suatu keputusan dan
melakukan tindakan yang menghasilkan suatu tindakan yang lainnya yang akan
membuat sejumlah data kembali. Data yang tersedia akan dikategorikan sebagai
input, dilakukan pemprosesan melalui suatu model dan selanjutnya melalui
beberapa tahapan sehingga membentuk suatu perputaran atau siklus.
Gambar 2.2. Perputaran Informasi.
(Sumber : HM. Jogiyanto.2001.Sistem Teknologi Informasi)
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas informasi merupakan salah
satu hal yang sangat diperhatikan dan
benar-benar menjadi prioritas karena tingkat bobot dari suatu informasi
dinilai oleh kualitas informasi itu sendiri, kualitas informasi tergantung dari
3 (tiga) hal, antara lain :
1. Tepat
Waktu (Cepat)
Tepat
waktu berarti informasi yang akan di distribusikan kepada penerima tidak boleh
melebihi ketetapan waktu yang telah di tetapkan atau dalam bahasa sehari-hari,
kita kenal dengan kata terlambat.
Informasi merupakan hal yang penting dalam suatu perusahaan, informasi juga
merupakan elemen utama yang menjadi landasan dari perusahaan untuk mengambil
keputusan, apabila pengambilan keputusan dalam perusahaan terlambat maka akan
berakibat fatal bagi perusahaan itu sendiri, dampak yang paling mengerikan
adalah kebangkrutan.
2. Akurat
(Tepat)
Akurat
berarti informasi harus benar tidak boleh salah, jika informasi salah maka
pengambilan keputusan dalam perusahaan akan kacau dan berantakan, semua
prediksi akan meleset dari target, oleh karna itu informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan yang menyesatkan perusahaan. Akurat juga berarti harus
jelas dan mencerminkan maksud dari informasi tersebut.
3. Relevan
Relevan
berarti informasi harus memberikan manfaat untuk pemakai, manfaat dari
informasi yang diberikan akan berbeda antara orang satu dengan orang lainnya.
Relevan informasi untuk tiap-tiap sektor antara satu dengan yang lain bisa
berbeda, tinggal sektor apa yang dijalankan.
Oleh karna itu
informasi, harus cepat, tepat serta bermanfaat agar memberikan dampak yang baik
bagi semua sektor perusahaan, sehingga menjadikan perusahaan yang memiliki
keunggulan kompetitif,
2.2.3 Konsep Dasar Teknologi Informasi
Williams dan Sawyer (2003):
Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan
jalur komunikasi yang membawa data, suara ataupun videodf.
Kamus
Oxford (1995) : Teknologi Informasi adalah studi atau penggunaan peralatan
elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan
mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.
Alter
(1992), Teknologi Informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk
melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap,
mentransmisikan, menyimpan, memgambil, memanipulasi, atau menampilkan data.
Martin
(2002) : Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer
(perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan
menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirimkan informasi.
Lucas
(2000) : Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan
untuk memproses dan mengirimkan infromasi dalam bentuk elektronis.
Wikipedia
(2006): Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses
penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih
luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Pengertian
dari Teknologi Informasi dapat diartikan secara umum sebagai suatu subyek yang
luas yang berkenaan tentang teknologi dan aspek lain tentang bagaimana
melakukan manajemen dan pemrosesan pengolahan data menjadi informasi. Teknologi
informasi ini merupakan subsistem dari sistem informasi (information system).
Terutama dalam tinjauan dari sudut pandang teknologinya.
2.2.4 Komponen Teknologi Informasi
Berikut ini
merupakan beberapa komponen yang ada pada teknologi informasi antara Lain :
a. Hardware
Hardware atau perangkat keras merupakan
bagian fisik dari sebuah teknologi.dalam PC, contoh : hardware antara lain
monitor, mouse, keyboard, dll.
b. Software
Software atau perangkat lunak, ada
berbagai macam jenis software, seperti : software aplikasi dan software sistem
operasi yang akan dibahas di entry yang lainnya.
c. Brainware
Brainware merupakan istilah untuk
manusia yang berinteraksi dan berhubungan dengan sistem komputer.
Diluar
ketiga komponen tersebut, terdapat 2 komponen lagi dalam teknologi informasi.
Komponen tersebut adalah Firmware dan Infoware :
a. Firmware
firmware (Perangkat Tegar) merupakan
perangkat lunak yang sengaja ditanamkan secara semi permanen. contoh dari
firmware terdapat pada BIOS, CISCO access point, router, dll instruksi2 yang
ada di firmware tersimpan secara permanen pada ROM.
b. Infoware
Infoware merupakan komponen yang
memiliki fungsi untuk memberikan informasi berupa petuntuk atau yang lainnya
kepada user atau pengguna. contoh dari infoware ialah user manual, SOP, dan
Cyber-Law.
Setelah
semua Komponen yang ada dalam teknologi informasi dapat bekerja secara maksimal
dan sesuai dengan fungsinya maka teknologi informasi tersebut dapat diaplikasikan
dalam berbagai bidang missalnya :
1. Industri 4.
Pemerintahan
2. Pendidikan 5. Hiburan
3. Perbangkan
dll
Berikut Ini Aturan-aturan Yang Berubah
Setelah Adanya Teknologi Informasi :
ATURAN LAMA
|
TEKNOLOGI INFORMASI
|
ATURAN BARU
|
Manajer
membuat semua keputusan
|
Perangkat
pendukung keputusan (akses basis data, perangkat lunak pemodelan)
|
Pembuatan
keputusan adalah bagian pekerjaan dari setiap orang
|
Hanya
para pakar yang dapat melaksanakan pekerjaan kompleks
|
Sistem
pakar (expert system)
|
Sistem
pakar (expert system)
|
Informasi
hanya dapat muncul dalam satu tempat pada satu saat
|
Berbagi
basis data
|
Informasi
dapat muncul di banyak tempat secara serentak ketika diperlukan
|
Petugas
lapangan memerlukan tempat yang digunakan untuk menerima, menyimpan,
mengambil, dan mengirimkan informas
|
Komunikasi
data tanpa kabel dan komputer portable
|
Petugas
lapangan dapat mengirim dan menerima informasi kapan saja dimana saja
|
Tabel 2.1. Aturan Sebelum dan Sesudah
Adanya Teknologi Informasi.
2.3 Keunggulan Kompetitif
2.3.1 Pengertian Keunggulan Kompetitif
Menurut Philip Kotler dan Gary
Armstrong (2033:311) “Mendefinisikan
keunggulan kompetitif adalah keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan
menawarkan nilai lebih rendah maupun dengan memberikan manfaat lebih besar
karena harganya lebih tinggi”.
Menurut Michael E. Porter (2004:1) “Mendefinisikan keunggulan kompetitif adalah
jantung kinerja perusahaan didalam pasar yang bersaing, namun setelah beberapa
dasawarsa adanya perluasan dan kemakmuran yang hebat mengakibatkan banyak
perusahaan kehilangan pandangan mengenai keunggulan kompetitif dalam upaya
perjuangan untuk lebih berkembang dalam mengejar diversifikas (strategi pasar
untuk menaikan perluas jangkauan pasar)”.
Dengan berdasar pada definisi
tersebur diatas keunggulan kompetitif dapat diartikan keunggulan dalam persaingan dengan menawarkan nilai lebih, dari
berbagai elemen, untuk memenangkan kompetisi didalam pasar persaingan, serta
memperluas jangkauan pasar.
2.3.2 Faktor-faktor Untuk Menciptakan Keunggulan
Kompetitif
1. Dasar Persaingan (basic of competitions)
Didalam
dasar persaingan lebih menekankan pada semua asset, skill, dan sumber daya.
Ketiga elemen tadi tersebut akan mendukung semua rencana yang telah kita susun,
sehingga pada saat dijalankan elemen tersebut yang akan mempertahankan
keunggulan kompetitif.
2. Dengan Siapa Perusahaan Bersaing (who you
compete again)
Perusahaan
harus bisa mengidentifikasikan siapa para pesaingnya, apakah para pesaingnya itu
kuat, lemah, ataupun sedang. Biasanya factor yang satu ini dilakukan oleh
manager pada suatu perusahaan.
3. Dipasarmana Perusahaan Bersaing (where you
compete)
Perusahaan harus bisa menentukan sasaran
penjualan, dimana produk akan dipasarkan, dan juga sasaran yang dipilih sesuai
dengan strategi yang dijalankan perusahaan.
2.3.3 Strategi
Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif
Ada 2 (dua) strategi untuk mencapai
keunggulan kompetitif antara lain :
1. Strategi
Biaya
Dengan
strategi biaya yang rendah perusahaan menawarkan produk dengan harga yang lebih
murah dari pesaing-pesaingnya. Dengan biaya yang lebih rendah menempatkan
perusahaan pada posisi yang menguntungkan dengan produk yang relatif dengan para pesaing-pesaingnya
didalam pasar persaingan.
2. Strategi
Differensiasi Produk
Dengan strategi
differensiasi produk, pelanggan menganggap memperoleh manfaat yang dibutuhkan
dengan harga yang sesuai. Artinya timbal balik antara konsumen (pembeli)
terhadap produsen (perusahaan) sama menguntungkan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Sumberdaya Teknologi Informasi
Yang
sebagai sumberdaya teknologi informasi adalah semua yang mendukung terciptannya
suatu siklus informasi, yang terdir dari :
1. Software
2. Hardware
3. Brainware
4. Spesialisasi
informasi
5. Fasilitas
6. Database
7. Informasi
Perusahaan
harus mengelola sekaligus mengolah sumberdaya tersebut untuk mencapai target
yang telah direncanakan. Untuk itu diperlukan manager khusus yang mengelola
jasa informasi. Ada beberapa istilah yang selama ini kita kenal yaitu :
1.
CEO
(Chief Executive Officer)
Adalah
orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan IT, dan
umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi.
2.
CFO
(Chief Financial Officer)
Adalah jabatan suatu
perusahaan terutama pertanggung jawaban suatu perusahaan terutama bertanggung
jawaba untuk mengelola resiko keuangan korporasi.
3.
COO (Chief Operating Officer)
Dalam kata
lain biasa disebut Direktur Operasional (Direktur Operasi) yang bertanggung
jawab atas operasi harian perusahaan, dan secara rutin biasanya laporan kepada
CEO.
4.
CIO (Chief Information Officer)
Yaitu manajer jasa informasi yang
menyumbangkan keahlian manajerialnya bukan saja untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan sumberdaya informasi, tetapi juga area operasi perusahaan
lainnya.
Seorang manager
perusahaan yang bergerak dibidang jasa informasi dapat berperan sebagai chief
information officer, bengan mengikuti saran-saran berikut ini :
1. Bangunlah
kepercayaan dengan cara memberikan jasa information
system yang sangat memuaskan kepada pelanggan.
2. Membangun
relasi kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management, jangan menunggu
sampai diundang.
3. Sediakan
waktu untuk mengikuti pelatihan bisnis.
4. Jangan
bersifat defensive.
5. Jelaskan
biaya-biaya information system dalam
istilah bisnis.
6. Focus
pada perbaikan proses bisnis.
3.2
Keunggulan Kompetitif
Banyak
cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya:
1.
menyediakan barang dan jasa dengan harga
murah;
2.
menyediakan barang dan jasa lebih baik
dari pada pesaing;
3.
dan memenuhi kebutuhan khusus suatu
segmen pasar tertentu.
Pada
bidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada penggunaan informasi
untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak
selamanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya
konseptual yang unggul, data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya.
Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang
luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Diantaranya : American Airlines dengan system pemesanan penerbangan “Sabre”;
American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data
Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya
yang disebut Economost.
Ada 3 (tiga) pokok penting mengenai 3 contoh
keunggulan kompetitif diatas :
a) Tidak
satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumberdaya fisik untuk
menjadi pesaing yang tangguh.
b) Tidak
ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan secara terus menerus.
c) Ketiga
perusahaan tersebut memusatkan sumberdaya informasi mereka pada para
pelanggannya.
3.3
Lingkungan Perusahaan
Perusahaan
adalah suatu tempat sekelompok orang mengembangakan produk dengan tujuan
mendapatkan laba, yang system fisiknya menggunakan suatu system Konseptual
Perusahaan mengambil sumberdaya dari lingkungannnya
kemudian mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan jasa kemudian mengembalikannya
kepada lingkunganya.
Sistem Fisik Perusahaan adalah : system lingkaran Tertutup
dalam artian kata dikendalikan oleh manajemen menggunakan informasi umpan balik
untuk meyakinkan bahwa tujuan suatu perusahaan itu tercapai. “Lingkungan
merupakan alasan utama dari suatu perusahaan “ Perusahaan melihat perlunya
penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan
modalnya sehingga perusahaan melaksanakan aktivitasnya.
Perusahaan Dalam
Lingkungannya :
Gambar 3.1. Perusahaan dalam lingkungannya.
Sumberdaya :
Delapan
Elemen Perusahaan Dalam Lingkungan :
1. Pemerintah
: Pada tingkat pusat, daerah dan local memberikan kendala-kendala dalam bentuk
undang-undang dan peraturan, tetapi juga memberikan bantuan dalam bentuk
pembelian.
2. Masyarakat
Keuangan : Terdiri dari lembaga-lembaga yang mempengaruhi sumberdaya uang yang
tersedi bagi perusahaan.
3. Masyarakat
Global : Wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya.
4. Pemasok
: Penyedia material, jasa, mesin daninformasi yang digunakan oleh perusahaan
untuk memproduksi barang dan jasa.
5. Pelanggan
: Pengguna atau calon pengguna.
6. Serikat
Buruh : Tenaga kerja terampil maupun tenaga kerja tidak terampil
7. Pesaing
: Mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan.
8. Pemegang
Saham atau Pemilik : Penanam modal dan mewakili tingkat management tertinggi.
3.4
Perencanaan Strategis
Perencanaa
strategis jangka panjang pada suatu perusahaan juga dikenal sebagai perancangan
strategis, cara kerja dari perancangan strategis adalah mengidentifikasikan tujuan-tujuan
yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, serta membuat strategi untuk
mencapai target-target yang telah ditentukan.
Setelah rencana
strategi ditentukan, tiap sector fungsional bertanggung jawab untuk
mengembangkan rencana strategis mereka sendiri. Strategi-strategi fungsional
akan merinci dan sector-sector tersebutakan mendukung kinerja dari perusahaan
untuk bekerja menuju perencanaan strategis perusahaan.
Berikut
penggambaran skemanya rencana strategis:
Gambar 3.2. Rencana Strategis.
3.5
Perencanaan strategis sumberdaya
informasi
Jika Kumpulan Strategi Organisasi
sudah memenuhi kriteria diantaranya : visi/misi, tujuan, sasaran, strategi,
atribut strategi organisasi lain. Maka langkah selanjutnya adalah dilakukan Kumpulan Strategi SIM yaitu suatu rencana
jasa informasi dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan. Pendekatan ini disebut
transformasi Kumpulan Strategi.
Berikut penggambarannya
Gambar 3.3. Proses Perencanaan Strategi SIM.
3.6
Pendekatan SPIR
Perencanaan
Strategis Sumberdaya informasi (strategic planning for information resources -
SPIR), adalah salah satu solusi untuk masalah tidak memadainya sumberdaya
informasi. Saat perusahaan menerapkan SPIR, rencana strategis untuk jasa
informasi dan rencana strategis untuk perusahaan dikembangkan secara bersama.
Sehingga akan menghemat waktu pengembangan.
Berikut
ini penggambarannya
Gambar 3.4. Proses SPIR.
Rencana
Strategis Sumberdaya Informasi (SPIR)
Gambar 3.5. Rencana Strategis Sumberdaya
Informasi (SPIR).
3.7
End-user
Computing
3.7.1
End-user Computing Sebagai Masalah Strategis
Tidak
semua orang yang ikut dalam EUC memiliki tingkat pengetahuan tentang komputer
yang sama. Para pemakai EUC dapat dikelompokan menjadi 4 (empat) antara lain :
1.
Pemakai akhir tingkat Menu ( Menu-level end-user)
Sebagai
pemakai akhir tidak mampu menciptakan perangkat lunak mereka sendiri, tetapi
dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi, atau dengan menggunakan
menu-menu seperti yang ditampilkan oleh perangkat lunak berbasis windows dan
Mac.
2.
Pemakai akhir Tingkat Perintah (Command Level
end-User)
Memiliki kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih dari sekedar
memilih menu. Pemakai ini
mampu menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak untuk melakukan operasi aritmetika dan logika
pada data.
Contoh
: Pemakai Microsoft Excel menggunkan
perintah-perintah khusus untuk menyelesaikan proses yang tidak mungkin dilakukan
tingkat menu
3.
Pemakai akhir tingkat Programer (End-user
programmer)
Pemakai ini dapat menggunakan bahasa-bahasa pemprograman
seperti C, BASIC dan mengembangkan program-program yang disesuaikan kebutuhan
sendiri.
4.
Personil Pendukung Fungsional.
Para spesialis informasi adalah anggota dari unit-unit
fungsional, bukannya unit jasa informasi dalam hal ini adalah spesialis
informasi yang di dedikasikan pada sektor pemakai tertentu
dan melapor pada manager fungsional.
3.7.2
Jenis-jenis Aplikasi
Pemakai Akhir EUC.
Sebagian
besar aplikasi EUC dibatasi pada :
a) System
pendukung pengambilan keputusan yang relative mudah (Relatively Easy DSS).
b) Aplikasi
otonomi kantor yang memenuhi kebutuhan perseorangan.
3.7.3
Manfat End-User Computing
1) Memindahkan
sebagian beban kerja pengembangan sistem kepada
Pemakai.
2) Mengurangi
Kesenjangan komunikasi antara pemakai dan spesialis
Informasi.
3.7.4
Resiko End-User Computing
Ketika
para pemakai mengembangkan Sistem mereka sendiri, perusahaan akan dihadapkan pada resiko antara lain:
- Sistem yang buruk sasarannya.
Pemakai
akhir mungkin menggunakan komputer untuk aplikasi yang seharusnya dilakukan
dengan cara lain. misalnya manual.
- Sistem yang buruk rancanagan dan dokumentasinnya.
Pemakai
akhir, walau memakai pengetahuan yang
tinggi tentang komputer, tidak dapat menandingi profesionalisme spesialis
informasi dalam merancang sistem, selain itu ketegesaan dalam menjalankan
sistem cenderung mengabaikan perlunya dokumentasi rancangan supaya sitem dapat
dipelihara.
- Penggunaan Sumber Daya Informasi yang tidak efisien.
Tidak
adanya pengendalian terpusat perolehan perangkat keras dan lunak, perusahaan
akhirnya memiliki perangkat keras yang tidak komfortable dan
perangkat lunak yang berlebihan.
- Hilangnya Integritas Data.
kurangnya
kehati-hatian dalam memasukkan data kedalam data base perusahaan pada saat yang
sama pemakai lain menggunkan data yang salah dan mengira data trsebut tepat.
Hasilnya output terkontaminasi sehingga
menghasilkan keputusan yang keliru.
- Hilangnya keamanan.
Data dan
perangkat lunak tidak terlindungi
sehingga, data dapat diakses oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab.
- Hilangnya Pengendalian.
Pengembangan
pada system untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa menyesuaikan dukungan
komputer pada perusahaan.
3.8
Konsep Manajemen Sumberdaya Informasi
Manajemen
sumberdaya informasi (Information Resources Management - IRM) adalah aktifitas yang dilakukan menajer pada
semua sektor dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan
mengelola sumberdaya informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan
pemakai.
Elemen-elemen
yang perlukan dalam kinerja IRM:
a) Kesadaran
bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang
unggul.
b) Kesadaran
bahwa jasa informasi adalah suatu sektor fungsional utama.
c) Kesadaran
bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
d) Perhatian
pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis.
e) Rencana
strategis formal untuk sumberdaya informasi.
f) Strategi
untuk mendorong dan mengelola EUC
Pemodelan
IRM
Gambar 3.6. Information Resources Management (IRM).
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Banyak penyebab terjadinya era
globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak, karena
perkembangan pesat teknologi informasi yang bermunculan. Penggabungan yang
dilakukan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan
suatu revolusi di bidang sistem informasi. Sistem informasi sekarang ini sudah
sangat berkembang dengan cepat. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki
kriteria-kriteria (critical success factors) dan ukuran-ukuran (performance
indicators) yang dapat dijadikan sebagai barometer sukses tidaknya perusahaan
dalam memiliki dan mempertahankan keunggulun kompetitif tertentu. Semua
perusahaan besar ataupun kecil harus mempunyai criteria serta ukuran untuk
mencapai kesuksesan dan mendapat keuntungan yang sangat besar.
keunggulan-keunggulan teknologi pada era globalisasi memberikan pengaruh
besar bagi kesuksesan semua perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26919/5/Chapter%20I.pdf
http://ronawajah.wordpress.com/2007/06/26/keunggulan-kompetitif/
http://octoriano.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.6
http://ronawajah.wordpress.com/2007/06/26/keunggulan-kompetitif/
http://octoriano.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.6
Porter.
ME. 1985. Competitive Advantage :
Creating and Sustaining Superior Performance. Free Press, New York.
Mcleod,
R.Jr. 2055. Management Information System
Ninth Edition. Pearson Printce Hall. America.
Ross J.W., Beath, dan Goodhue, 1966,
Developing Long Term Competitiveness, through IT Assets, Sloan Management
Review.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar