Sabtu, 28 Juli 2012

Makalah Teknologi Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif


TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

MAKALAH
           
Disusun oleh :
Rohmat Robani           (2011-53-113)
M. Mujibur Rohman   (2011-53-100)
Aditya Permadi           (2011-53-115)
Satria Wisnugraha       (2011-53-121)


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
KUDUS
2012
HALAMAN PENGESAHAN
Guna memenuhi Tugas Kelompok yang di berikan oleh bapak Dosen Supriyono, M.Kom kepada tim kelompok IV kelas II D Program Studi Sistem Informasi Universitas Muria Kudus dengan membuat sebuah Makalah dengan Judul Model Sistem Umum Perusahaan telah di sahkan.
     Hari/tanggal      :
     Ketua                : Rohmat Robani         (2011-53-113)
    
     Anggota I         : Aditya Permadi         (2011-53-115)
     Anggota II        : M. Mujibur Rohman (2011-53-100)
     Anggota III      : Satria Wisnugraha     (2011-53-121)



Kudus,     Maret 2012
Mengetahui,
Dosen Penguji


Supriyono, M.kom




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................. ii 
DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................ v
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................... vi

BAB I       PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG.................................................................................. 1
1.2  TUJUAN PENELITIAN.............................................................................. 2

BAB II      LANDASAN TEORI
2.1 KONSEP DASAR TEKNOLOGI............................................................... 3
2.2 KONSEP DASAR INFORMASI................................................................ 5
2.3 KEUNGGULAN KOMPETITIF................................................................. 10

BAB III    PEMBAHASAN
3.1 SUMBER DAYA TEKNOLOGI INFORMASI......................................... 13
3.2 KEUNGGULAN KOMPETITIF................................................................. 14
3.3 LINGKUNGAN PERUSAHAAN.............................................................. 15
3.4 PERENCANAAN STRATEGIS.................................................................. 16
3.5 PERENCANAAN STRATEGIS SUMBERDAYA INFORMASI............ 17
3.6 PENDEKATAN SPIR.................................................................................. 18
3.7 END USER COMPUTING.......................................................................... 19
3.8 KONSEP MANAJEMEN SUMBERDAYA INFORMASI....................... 21

BAB IV    PENUTUP
4.1 KESIMPULAN............................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 25
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 26














DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Transformasi Data menjadi Informasi................................................................ 5
Gambar 2.2 Perputaran Informasi.......................................................................................... 6
Gambar 3.1 Perusahaan dalam lingkungan............................................................................ 15
Gambar 3.2 Rencana Strategis............................................................................................... 17
Gambar3.3 perencanaan Strategi SIM................................................................................... 17
Gambar 3.4 Proses SPIR....................................................................................................... 18
Gambar 3.5 Rencana SPIR.................................................................................................... 19
Gambar 3.6 Information Resources Management................................................................. 22














DAFTAR LAMPIRAN
I.                   KOSEP DASAR SISTEM
II.                MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF



















TINJAUAN PUSTAKA
A.    Hasil Penelitian Terdahulu
No.
Nama Peneliti dan Tahun
Judul Penelitian
Tujuan Penelitian

Alat Analisis
Hasil Penelitian
1.
Evi Thelia Sari (2005)
Perana Costomer value dalam mempertahankan keunggulan bersaing pada restoran cepat saji
Perana Costomer value dalam mempertahankan keunggulan bersaing pada restoran cepat saji
Metode kualitatif dengan menggunakan FGD (Focus Group Discussion)
Bahwa dengan mengetahui Costomer valu, diharapkan restoran cepat saji mampu bertahan dalam persaingan yang begitu ketat dengan menerapkan strategi yang jitu untuk memenuhi Costomer value pengunjung restaorannya
2.
Senny Handayani, SE (2008)
Pengarug Costomer value terhadap keputusan pembelian konsumenExpress Mail Service (EMS) diwilayah Bandung Raya
Untuk mengetahui kinerja Costomer value yang terdiri dari manfaat dan biaya serta pengaruh terhadapkeputusan pembelian konsumen jasa EMS
Analisa Statistik Deskriptif, metode path analisys (analisis jalur)
Bahwa pelayan jasa EMS dinilai menguntungn di pandang dari sisi pelanggan karena selisih manfaat yang didapat jauh lebih besar bila dibandingkan dengan pengorbanan (biaya) yang dikeluarkan oleh pelanggan




BAB I
PENDAHULUAN

1.1        LATAR BELAKANG 
Teknologi informasi pada era globalisasi pada saat ini, tidaklah merupakan barang yang mewah lagi, hampir disetiap rumah dinegara maju dan berkembang memiliki teknologi informasi (internet). Itu menunjukkan bahwa perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat. Pada saat ini banyak instansi-instansi yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, salah satunya perusahaan. Itu menunjukan dalam dunia modern yang serba instant, tingkat kebutuhan manusia untuk mendapatkan informasi sangatlah tinggi.
Penggunaan teknologi informasi didalam perusahaan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan, dan juga digunakan sebagai tolak ukur dalam keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan-perusahaan diseluruh dunia berlomba-lomba untuk menunjukan kecanggihan teknologi informasi yang ada diperusahaannya. Oleh karna itu banyak perusahaan yang bangkrut akibat minimnya penggunaan teknologi informasi didalam perusahaannya.
Kelebihan sistem informasi berbasis teknologi informasi dibandingkan dengan berbasis manual adalah informasi akan diperoleh lebih cepat, tepat, akurat. Selain itu penggunaan alat bantu komputer juga harus semakin ditingkatkan, karena komputer memiliki kemampuan untuk mengolah data dengan cepat dibandingkan dengan kemampuan manusia, sehingga kegiatan operasional sehari-hari dapat diefisienkan dan mengefektifkan pengambilan keputusan, karena sistem informasi akuntansi dirancang tidak hanya untuk pembuatan keputusan yang akan datang dengan kemampuan analitis.  
Tidak dipunkiri perkembangan teknologi informasi mempengaruhi semua aspek kehidupan sehingga menimbulkan persaingan, terutama persaingan antar perusahaan. Perusahaan-perusahaan mulai menyusun strategi untuk meraih apa yang dinamakan keungulan kompetitif. Perusahaan-perusahaan akan menyiapkan strategi untuk bersaing dengan perusahaan lain, seperti apa rencana yang dibutuhkan serta kebijakan apa yang akan diambil dalamuntuk memenangkan persaingan tersebut      



1.2        TUJUAN PENELITIAN
1.      Untuk menambah wawasan mahasiswa akan teknologi informasi untuk keunggulan kompetitif.
2.      Untuk mengetahui bagaimana membuat planning dalam sebuah perusahaan agar dapat mencapai keunggulan kompetitif.
3.      Mengetahui siklus perputaran informasi. 
4.      Mengetahui strategi  untuk mencapai keunggulan kompetitif.





BAB II
LANDASAN TEORI
2.1       Konsep Dasar Teknologi
Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia.
            Sedangkan menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
            Selain dari pengertian tersebut diatas, terdapat dua kelompok didalam mendefinisikan suatu teknologi, yaitu dengan mendefinisikan teknologi pada kelebihan dari teknologi dan mendefinisikan teknologi pada factor-faktor yang perlu diperhatikan.        
            Soeharjo dan Patong (1984) dalam Wasono (2008) menguraikan makna teknologi dalam tiga wujud yaitu cara lebih baik, pemakai peralatan baru dan penambahan input. Lebih lanjut dikatakan bahwa teknologi hendaknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut : (1) teknologi baru hendaknya lebih unggul dari sebelumnya; (2) mudah digunakan; dan (3) tidak memberikan resiko yang besar jika diterapkan.
            Menurut Fadholi (1991), ada empat faktor yang perlu diperhatikan yaitu (1) secara teknis dapat dilaksanakan; (2) secara ekonomi menguntungkan; (3) secara sosial dapat diterima dan (4) sesuai dengan peraturan pemerintah.
            Dari beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi adalah hal-hal yang baru yang belum diketahui, diterima dan digunakan banyak orang dalam suatu lokasi tertentu baik berupa ide maupun berupa benda atau barang. Suatu teknologi dapat diterima oleh masyarakat jika teknologi tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1) segi teknis mudah digunakan, (2) segi ekonomi dapat memberi keuntungan, dan (3) segi sosial budaya dapat diterima serta tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada/berlaku.

2.1.1    Karakteristik teknologi
            Menurut Ploman (1981), perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat, ditandai oleh tiga karakteristik :
1.      Adanya kebebasan dan kesempatan memilih di antara berbagai metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi.
Pada masa lalu, untuk berkomunikasi hanya tersedia alat tertentu saja. Alat dan metodenya sangat konvensional, “berat” dan mahal. Saat ini, tersedia berbagai alternatif sarana dan media yang “ringan” dan murah. Metode penggunaanya mudah, hanya memerlukan keterampilan yang minimal. Kita dapat memilih sendiri tingkat teknologi yang diperlukan.
2.      Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metoda dan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah selama ini.
Berbagai teknologi yang berbeda dan terpisah selama ini menjadi satu kesatuan. Inilah yang dinamakan dengan konvergensi. Media massa, seperti surat kabar, televisi, radio dan majalah, bergabung dengan teknologi komputer dan internet. Surat kabar dan koran tidak lagi dibuat dalam bentuk cetak, tapi hypertext/digital. Contohnya detik.com, tempointeraktif.com, dll.
3.      Kecenderungan ke arah desentralisasi, individualisasi, dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi.
Dewasa ini, penggunaan teknologi komunikasi tidak terpusat lagi pada satu alat. Berbagai alat dan media yang tersedia membuat kita tidak lagi dikendalikan oleh satu media. Pada awal kemunculannya surat kabar mendominasi media bagi khalayak, kemudian muncul radio dan televisi yang menghilangkan ketergantungan khalayak pada satu media. Dengan desentralisasi, pemerintah akan kehilangan kontrolnya atas informasi-informasi yang mengalir. Desentralisasi memunculkan media dan informasi alternatif.
             
2.2       Konsep Dasar Informasi 
Menurut Jugiyanto (2005:8), informasi adalah data yang di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Dari definisi tersebut diatas, yang dimaksud dengan informasi adalah hasil pengolahan data yang sudah memiliki kepastian atau ketetapan akhir.
Sedangkan yang dimaksud dengan data adalah sebagian fakta yang mengandung arti berupa gambar, teks, dan voice. Data dapat berupa catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data. Data akan menjadi bahan dalam proses pengolah data menjadi informasi.
Transformasi data menjadi informasi dapat digambarkan dalam  konsep gambar 2.1     



 
 

Gambar 2.1. Tranformasi Data Menjadi Informasi.
(Sumber : Aji Supriyanto.2005.Pengantar Sistem Informasi)
Dalam gambar tersebut diatas unit input adalah data yang akan diproses dalam unit pemprosesan, setelah data selesai diproses, data akan menuju ke unit output, output data berupa informasi yang sebagai hasil data yang telah diinputkan. Selanjutnya hasil output (informasi) akan menuju ke unit penyimpanan, oleh karna itu alat penyimpana sangat penting peranannya sebagai alat simpan data.     
2.2.1    Perputaran Informasi
            Data merupakan bahan yang masih sangat mentah dan belum tertata rapi, sehingga perlu perbaikan dan penataan yang lebih lanjut agar bisa memberikan sebuah informasi. Penataan data harus melalui suatu model agar bisa menghasilkan informasi yang berkualitas. Penerima akan menerima informasi yang telah diolah, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang menghasilkan suatu tindakan yang lainnya yang akan membuat sejumlah data kembali. Data yang tersedia akan dikategorikan sebagai input, dilakukan pemprosesan melalui suatu model dan selanjutnya melalui beberapa tahapan sehingga membentuk suatu perputaran atau siklus.
     
           




Gambar 2.2. Perputaran Informasi.
(Sumber : HM. Jogiyanto.2001.Sistem Teknologi Informasi)


2.2.2    Kualitas Informasi
            Kualitas informasi merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan dan  benar-benar menjadi prioritas karena tingkat bobot dari suatu informasi dinilai oleh kualitas informasi itu sendiri, kualitas informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, antara lain :
1.      Tepat Waktu (Cepat)
Tepat waktu berarti informasi yang akan di distribusikan kepada penerima tidak boleh melebihi ketetapan waktu yang telah di tetapkan atau dalam bahasa sehari-hari, kita kenal dengan kata terlambat. Informasi merupakan hal yang penting dalam suatu perusahaan, informasi juga merupakan elemen utama yang menjadi landasan dari perusahaan untuk mengambil keputusan, apabila pengambilan keputusan dalam perusahaan terlambat maka akan berakibat fatal bagi perusahaan itu sendiri, dampak yang paling mengerikan adalah kebangkrutan.
2.      Akurat (Tepat)
Akurat berarti informasi harus benar tidak boleh salah, jika informasi salah maka pengambilan keputusan dalam perusahaan akan kacau dan berantakan, semua prediksi akan meleset dari target, oleh karna itu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang menyesatkan perusahaan. Akurat juga berarti harus jelas dan mencerminkan maksud dari informasi tersebut.
3.      Relevan      
Relevan berarti informasi harus memberikan manfaat untuk pemakai, manfaat dari informasi yang diberikan akan berbeda antara orang satu dengan orang lainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap sektor antara satu dengan yang lain bisa berbeda, tinggal sektor apa yang dijalankan.
            Oleh karna itu informasi, harus cepat, tepat serta bermanfaat agar memberikan dampak yang baik bagi semua sektor perusahaan, sehingga menjadikan perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif,


2.2.3    Konsep Dasar Teknologi Informasi
            Williams dan Sawyer (2003): Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi yang membawa data, suara ataupun videodf.
Kamus Oxford (1995) : Teknologi Informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.
Alter (1992), Teknologi Informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, memgambil, memanipulasi, atau menampilkan data.
Martin (2002) : Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Lucas (2000) : Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan infromasi dalam bentuk elektronis.
Wikipedia (2006): Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Pengertian dari Teknologi Informasi dapat diartikan secara umum sebagai suatu subyek yang luas yang berkenaan tentang teknologi dan aspek lain tentang bagaimana melakukan manajemen dan pemrosesan pengolahan data menjadi informasi. Teknologi informasi ini merupakan subsistem dari sistem informasi (information system). Terutama dalam tinjauan dari sudut pandang teknologinya.

2.2.4    Komponen Teknologi Informasi
Berikut ini merupakan beberapa komponen yang ada pada teknologi informasi antara Lain :
a.       Hardware
Hardware atau perangkat keras merupakan bagian fisik dari sebuah teknologi.dalam PC, contoh : hardware antara lain monitor, mouse, keyboard, dll.
b.      Software
Software atau perangkat lunak, ada berbagai macam jenis software, seperti : software aplikasi dan software sistem operasi yang akan dibahas di entry yang lainnya.
c.       Brainware
Brainware merupakan istilah untuk manusia yang berinteraksi dan berhubungan dengan sistem komputer.
Diluar ketiga komponen tersebut, terdapat 2 komponen lagi dalam teknologi informasi. Komponen tersebut adalah Firmware dan Infoware :
a.       Firmware
firmware (Perangkat Tegar) merupakan perangkat lunak yang sengaja ditanamkan secara semi permanen. contoh dari firmware terdapat pada BIOS, CISCO access point, router, dll instruksi2 yang ada di firmware tersimpan secara permanen pada ROM.
b.      Infoware
Infoware merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi berupa petuntuk atau yang lainnya kepada user atau pengguna. contoh dari infoware ialah user manual, SOP, dan Cyber-Law.
Setelah semua Komponen yang ada dalam teknologi informasi dapat bekerja secara maksimal dan sesuai dengan fungsinya maka teknologi informasi tersebut dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang missalnya :
    1. Industri                                       4. Pemerintahan
    2. Pendidikan                                  5. Hiburan
    3. Perbangkan                                     dll
Berikut Ini Aturan-aturan Yang Berubah Setelah Adanya Teknologi Informasi :

ATURAN LAMA

TEKNOLOGI INFORMASI

ATURAN BARU
Manajer membuat semua keputusan
Perangkat pendukung keputusan (akses basis data, perangkat lunak pemodelan)
Pembuatan keputusan adalah bagian pekerjaan dari setiap orang
Hanya para pakar yang dapat melaksanakan pekerjaan kompleks
Sistem pakar (expert system)
Sistem pakar (expert system)
Informasi hanya dapat muncul dalam satu tempat pada satu saat
Berbagi basis data
Informasi dapat muncul di banyak tempat secara serentak ketika diperlukan
Petugas lapangan memerlukan tempat yang digunakan untuk menerima, menyimpan, mengambil, dan mengirimkan informas
Komunikasi data tanpa kabel dan komputer portable
Petugas lapangan dapat mengirim dan menerima informasi kapan saja dimana saja

Tabel 2.1. Aturan Sebelum dan Sesudah Adanya Teknologi Informasi.

2.3       Keunggulan Kompetitif
2.3.1    Pengertian Keunggulan Kompetitif
            Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2033:311) “Mendefinisikan keunggulan kompetitif adalah keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih rendah maupun dengan memberikan manfaat lebih besar karena harganya lebih tinggi”.
            Menurut Michael E. Porter (2004:1) “Mendefinisikan keunggulan kompetitif adalah jantung kinerja perusahaan didalam pasar yang bersaing, namun setelah beberapa dasawarsa adanya perluasan dan kemakmuran yang hebat mengakibatkan banyak perusahaan kehilangan pandangan mengenai keunggulan kompetitif dalam upaya perjuangan untuk lebih berkembang dalam mengejar diversifikas (strategi pasar untuk menaikan perluas jangkauan  pasar)”.
            Dengan berdasar pada definisi tersebur diatas keunggulan kompetitif dapat diartikan keunggulan dalam persaingan dengan menawarkan nilai lebih, dari berbagai elemen, untuk memenangkan kompetisi didalam pasar persaingan, serta memperluas jangkauan pasar.
2.3.2    Faktor-faktor Untuk Menciptakan Keunggulan Kompetitif
1.   Dasar Persaingan (basic of competitions)
Didalam dasar persaingan lebih menekankan pada semua asset, skill, dan sumber daya. Ketiga elemen tadi tersebut akan mendukung semua rencana yang telah kita susun, sehingga pada saat dijalankan elemen tersebut yang akan mempertahankan keunggulan kompetitif.
2.   Dengan Siapa Perusahaan Bersaing (who you compete again)
Perusahaan harus bisa mengidentifikasikan siapa para pesaingnya, apakah para pesaingnya itu kuat, lemah, ataupun sedang. Biasanya factor yang satu ini dilakukan oleh manager pada suatu perusahaan.
3.   Dipasarmana Perusahaan Bersaing (where you compete)
 Perusahaan harus bisa menentukan sasaran penjualan, dimana produk akan dipasarkan, dan juga sasaran yang dipilih sesuai dengan strategi yang dijalankan perusahaan.   
2.3.3    Strategi  Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif
            Ada 2 (dua) strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif antara lain :
1.      Strategi Biaya
Dengan strategi biaya yang rendah perusahaan menawarkan produk dengan harga yang lebih murah dari pesaing-pesaingnya. Dengan biaya yang lebih rendah menempatkan perusahaan pada posisi yang menguntungkan dengan produk yang relatif dengan para pesaing-pesaingnya didalam pasar persaingan.
2.      Strategi Differensiasi Produk
Dengan strategi differensiasi produk, pelanggan menganggap memperoleh manfaat yang dibutuhkan dengan harga yang sesuai. Artinya timbal balik antara konsumen (pembeli) terhadap produsen (perusahaan) sama menguntungkan.
    


















BAB III
PEMBAHASAN

3.1              Sumberdaya Teknologi Informasi
Yang sebagai sumberdaya teknologi informasi adalah semua yang mendukung terciptannya suatu siklus informasi, yang terdir dari :
1.      Software
2.      Hardware
3.      Brainware
4.      Spesialisasi informasi
5.      Fasilitas
6.      Database
7.      Informasi
Perusahaan harus mengelola sekaligus mengolah sumberdaya tersebut untuk mencapai target yang telah direncanakan. Untuk itu diperlukan manager khusus yang mengelola jasa informasi. Ada beberapa istilah yang selama ini kita kenal yaitu :
1.    CEO (Chief Executive Officer)
Adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan IT, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi.
2.    CFO (Chief Financial Officer)
Adalah jabatan suatu perusahaan terutama pertanggung jawaban suatu perusahaan terutama bertanggung jawaba untuk mengelola resiko keuangan korporasi.
3.    COO (Chief Operating Officer)
Dalam kata lain biasa disebut Direktur Operasional (Direktur Operasi) yang bertanggung jawab atas operasi harian perusahaan, dan secara rutin biasanya laporan kepada CEO. 
4.    CIO (Chief Information Officer)
Yaitu manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya bukan saja untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumberdaya informasi, tetapi juga area operasi perusahaan lainnya.
Seorang manager perusahaan yang bergerak dibidang jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer, bengan mengikuti saran-saran berikut ini :
1.      Bangunlah kepercayaan dengan cara memberikan jasa information system yang sangat memuaskan kepada pelanggan.
2.      Membangun relasi kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management, jangan menunggu sampai diundang.
3.      Sediakan waktu untuk mengikuti pelatihan bisnis.
4.      Jangan bersifat defensive.
5.      Jelaskan biaya-biaya information system dalam istilah bisnis.
6.      Focus pada perbaikan proses bisnis.

3.2              Keunggulan Kompetitif
Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya:
1.      menyediakan barang dan jasa dengan harga murah;
2.      menyediakan barang dan jasa lebih baik dari pada pesaing;
3.      dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu.
Pada bidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul, data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya.
Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya : American Airlines dengan system pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost.

Ada 3 (tiga) pokok penting mengenai 3 contoh keunggulan kompetitif diatas :
a)      Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumberdaya fisik untuk menjadi pesaing yang tangguh.
b)      Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan secara terus menerus.
c)      Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumberdaya informasi mereka pada para pelanggannya.
3.3              Lingkungan Perusahaan
Perusahaan  adalah suatu tempat sekelompok orang mengembangakan produk dengan tujuan mendapatkan laba, yang system fisiknya menggunakan suatu system Konseptual
Perusahaan mengambil sumberdaya dari lingkungannnya kemudian mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan jasa kemudian mengembalikannya kepada lingkunganya.
Sistem Fisik Perusahaan adalah : system lingkaran Tertutup dalam artian kata dikendalikan oleh manajemen menggunakan informasi umpan balik untuk meyakinkan bahwa tujuan suatu perusahaan itu tercapai. “Lingkungan merupakan alasan utama dari suatu perusahaan “ Perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan melaksanakan aktivitasnya.
Perusahaan Dalam Lingkungannya :
        Gambar 3.1. Perusahaan dalam lingkungannya.
Sumberdaya :
              Uang
 Material
     personil

Delapan Elemen Perusahaan Dalam Lingkungan :
1.      Pemerintah : Pada tingkat pusat, daerah dan local memberikan kendala-kendala dalam bentuk undang-undang dan peraturan, tetapi juga memberikan bantuan dalam bentuk pembelian.
2.      Masyarakat Keuangan : Terdiri dari lembaga-lembaga yang mempengaruhi sumberdaya uang yang tersedi bagi perusahaan.
3.      Masyarakat Global : Wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya.
4.      Pemasok : Penyedia material, jasa, mesin daninformasi yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa.
5.      Pelanggan :  Pengguna atau calon pengguna.
6.      Serikat Buruh : Tenaga kerja terampil maupun tenaga kerja tidak terampil
7.      Pesaing : Mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan.
8.      Pemegang Saham atau Pemilik : Penanam modal dan mewakili tingkat management tertinggi.

3.4              Perencanaan Strategis
Perencanaa strategis jangka panjang pada suatu perusahaan juga dikenal sebagai perancangan strategis, cara kerja dari perancangan strategis adalah mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, serta membuat strategi untuk mencapai target-target yang telah ditentukan.
Setelah rencana strategi ditentukan, tiap sector fungsional bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis mereka sendiri. Strategi-strategi fungsional akan merinci dan sector-sector tersebutakan mendukung kinerja dari perusahaan untuk bekerja menuju perencanaan strategis perusahaan.
Berikut penggambaran skemanya rencana strategis: 

Gambar 3.2. Rencana Strategis.
3.5              Perencanaan strategis sumberdaya informasi
Jika Kumpulan Strategi Organisasi sudah memenuhi kriteria diantaranya : visi/misi, tujuan, sasaran, strategi, atribut strategi organisasi lain. Maka langkah selanjutnya adalah dilakukan Kumpulan Strategi SIM yaitu suatu rencana jasa informasi dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan. Pendekatan ini disebut transformasi Kumpulan Strategi.
Berikut penggambarannya

Gambar 3.3. Proses Perencanaan Strategi SIM.


3.6              Pendekatan SPIR
Perencanaan Strategis Sumberdaya informasi (strategic planning for information resources - SPIR), adalah salah satu solusi untuk masalah tidak memadainya sumberdaya informasi. Saat perusahaan menerapkan SPIR, rencana strategis untuk jasa informasi dan rencana strategis untuk perusahaan dikembangkan secara bersama. Sehingga akan menghemat waktu pengembangan.
Berikut ini penggambarannya

Gambar 3.4. Proses SPIR.








Rencana Strategis Sumberdaya Informasi (SPIR)

Gambar 3.5. Rencana Strategis Sumberdaya Informasi (SPIR).

3.7              End-user Computing
3.7.1        End-user Computing Sebagai Masalah Strategis
Tidak semua orang yang ikut dalam EUC memiliki tingkat pengetahuan tentang komputer yang sama. Para pemakai EUC dapat dikelompokan menjadi 4 (empat) antara lain :
1.      Pemakai akhir tingkat Menu ( Menu-level end-user)
Sebagai pemakai akhir tidak mampu menciptakan perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi, atau dengan menggunakan menu-menu seperti yang ditampilkan oleh perangkat lunak berbasis windows dan Mac.


2.      Pemakai akhir Tingkat Perintah (Command Level end-User)
Memiliki kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih dari sekedar memilih menu. Pemakai  ini mampu menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak  untuk melakukan operasi aritmetika dan logika pada data.
Contoh : Pemakai  Microsoft Excel menggunkan perintah-perintah khusus untuk menyelesaikan proses yang tidak mungkin dilakukan tingkat menu
3.      Pemakai akhir tingkat Programer (End-user programmer)
Pemakai ini dapat menggunakan bahasa-bahasa pemprograman seperti C, BASIC dan mengembangkan program-program yang disesuaikan kebutuhan sendiri.
4.      Personil Pendukung Fungsional.
Para spesialis informasi adalah anggota dari unit-unit fungsional, bukannya unit jasa informasi dalam hal ini adalah spesialis informasi yang di dedikasikan pada sektor pemakai  tertentu  dan melapor pada manager fungsional.
3.7.2        Jenis-jenis Aplikasi Pemakai Akhir EUC.
Sebagian besar aplikasi EUC dibatasi pada :
a)      System pendukung pengambilan keputusan yang relative mudah (Relatively Easy DSS).
b)      Aplikasi otonomi kantor yang memenuhi kebutuhan perseorangan.
3.7.3        Manfat End-User Computing
1)      Memindahkan sebagian beban kerja pengembangan sistem kepada
            Pemakai.
2)      Mengurangi Kesenjangan komunikasi antara pemakai dan spesialis
Informasi.
3.7.4        Resiko End-User Computing
Ketika para pemakai mengembangkan Sistem mereka sendiri, perusahaan  akan dihadapkan pada resiko antara lain:


  1. Sistem yang buruk sasarannya. 
Pemakai akhir mungkin menggunakan komputer untuk aplikasi yang seharusnya dilakukan dengan cara lain. misalnya manual.
  1. Sistem yang buruk rancanagan dan dokumentasinnya.  
Pemakai akhir, walau  memakai pengetahuan yang tinggi tentang komputer, tidak dapat menandingi profesionalisme spesialis informasi dalam merancang sistem, selain itu ketegesaan dalam menjalankan sistem cenderung mengabaikan perlunya dokumentasi rancangan supaya sitem dapat dipelihara.
  1. Penggunaan Sumber Daya Informasi yang tidak efisien.
Tidak adanya pengendalian terpusat perolehan perangkat keras dan lunak, perusahaan akhirnya  memiliki  perangkat keras yang tidak komfortable dan perangkat lunak yang berlebihan.
  1. Hilangnya Integritas Data.
kurangnya kehati-hatian dalam memasukkan data kedalam data base perusahaan pada saat yang sama pemakai lain menggunkan data yang salah dan mengira data trsebut tepat. Hasilnya output terkontaminasi sehingga  menghasilkan keputusan yang keliru.
  1. Hilangnya keamanan.
Data dan perangkat lunak tidak terlindungi  sehingga, data dapat diakses oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
  1. Hilangnya Pengendalian.
Pengembangan pada system untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa menyesuaikan dukungan komputer pada perusahaan.

3.8              Konsep Manajemen Sumberdaya Informasi
Manajemen sumberdaya informasi (Information Resources Management - IRM)  adalah aktifitas yang dilakukan menajer pada semua sektor dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan pemakai.

Elemen-elemen yang perlukan dalam kinerja IRM:
a)      Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang unggul.
b)      Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu sektor fungsional utama.
c)      Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
d)     Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis.
e)      Rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi.
f)       Strategi untuk mendorong dan mengelola EUC
Pemodelan IRM 

Gambar 3.6. Information Resources Management (IRM).
BAB IV
PENUTUP

4.1       KESIMPULAN
            Banyak penyebab terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak, karena perkembangan pesat teknologi informasi yang bermunculan. Penggabungan yang dilakukan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi. Sistem informasi sekarang ini sudah sangat berkembang dengan cepat. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki kriteria-kriteria (critical success factors) dan ukuran-ukuran (performance indicators) yang dapat dijadikan sebagai barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan mempertahankan keunggulun kompetitif tertentu. Semua perusahaan besar ataupun kecil harus mempunyai criteria serta ukuran untuk mencapai kesuksesan dan mendapat keuntungan yang sangat besar. keunggulan-keunggulan teknologi pada era globalisasi  memberikan pengaruh besar bagi kesuksesan semua perusahaan.





DAFTAR PUSTAKA

Porter. ME. 1985. Competitive Advantage : Creating and Sustaining Superior Performance. Free Press, New York.
Mcleod, R.Jr. 2055. Management Information System Ninth Edition. Pearson Printce Hall. America.
Ross J.W., Beath, dan Goodhue, 1966, Developing Long Term Competitiveness, through IT Assets, Sloan Management Review.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar